AMOR: Passive Income with Microstock

Pada Senin, 19 Mei 2025, BPS Provinsi Sumatera Utara menyelenggarakan AMOR (Anak Medan mOnday Reaction) dengan tema Passive Income with Microstock. Adapun narasumbernya adalah Didit Puji Hariyanto dan Apri Sahmarido Saragih. Di era digital seperti sekarang, peluang untuk mendapatkan penghasilan pasif semakin terbuka lebar. Salah satu cara yang semakin populer, terutama di kalangan kreatif, adalah melalui microstock. Microstock adalah platform tempat orang dari seluruh dunia membeli dan menggunakan karya digital seperti foto, ilustrasi, video, atau desain grafis untuk keperluan komersial maupun editorial. Cara kerjanya sederhana: kita membuat karya, lalu mengunggahnya ke platform seperti Shutterstock, Adobe Stock, Freepik, atau iStock. Setiap kali karya kita diunduh atau dibeli oleh pengguna, kita akan mendapatkan royalti. Proses ini bisa terjadi kapan saja—bahkan saat kita sedang tidur, liburan, atau sibuk dengan pekerjaan utama. Inilah yang disebut penghasilan pasif. Keunggulan dari microstock adalah skalabilitasnya. Satu foto yang bagus bisa dibeli ratusan bahkan ribuan kali oleh orang dari berbagai negara. Artinya, satu kali kerja bisa menghasilkan uang berkali-kali. Kita tidak perlu repot menjual langsung ke klien satu per satu—platform-lah yang mengatur semuanya, dari distribusi hingga pembayaran. Pada sesi diskusi, Kepala BPS Provinsi Sumatera Utara, Asim Saputra, menyampaikan tentang Hierarki ala Maslow untuk Membangun Tim. Mulai dari Kebutuhan dasar, Kebutuhan akan rasa memiliki, Kebutuhan akan penghargaan, Kebutuhan bertumbuh, Aktualisasi diri, sampai pada level Transendensi.