Dibulan Januari 2014 penghitungan inflasi menggunakan tahun dasar 2012=100. Cakupan kota inflasi bertambah dari 66 kota menjadi 82 kota. Kota inflasi baru di Pulau Sumatera terdiri dari: Meulaboh, Bukittinggi, Tembilahan, Bungo, Lubuklinggau, Metro, dan Tanjung Pandan. Kota inflasi baru di Pulau Jawa terdiri dari: Cilacap, Kudus, dan Banyuwangi. Sedangkan kota inflasi baru di luar Pulau Sumatera dan Pulau Jawa terdiri dari: Singaraja, Tanjung, Bulukumba, Bau-bau, Tual, dan Merauke.
Bulan Januari 2014, Medan inflasi sebesar 1,00 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 111,50 pada bulan Desember 2013 menjadi 112,62 pada bulan Januari 2014. Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks pada kelompok bahan makanan sebesar 3,90 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,31 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,54 persen, kelompok sandang sebesar 0,15 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,71 persen, dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 0,00 persen. Sedangkan kelompok yang mengalami penurunan indeks adalah kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,60 persen.
Dari 23 kota IHK di Pulau Sumatera, seluruh kota mengalami inflasi, dimana inflasi tertinggi terjadi di Pangkal Pinang sebesar 3,79 persen dengan IHK 114,92 dan inflasi terendah terjadi di Dumai sebesar 0,43 persen dengan IHK 110,67.
Di Indonesia, pada bulan Januari 2014 dari 82 kota yang diamati Indeks Harga Konsumennya (IHK), sebanyak 78 kota mengalami inflasi, dimana inflasi tertinggi terjadi di Pangkal Pinang sebesar 3,79 persen dengan IHK 114,92 dan inflasi terendah terjadi di Pontianak sebesar 0,04 persen dengan IHK 111,78. Sedangkan 4 (empat) kota mengalami deflasi, dimana deflasi tertinggi terjadi di Sorong sebesar 0,17 dengan IHK 108,43 dan deflasi terendah terjadi di Manokwari sebesar 0,07 persen dengan IHK 106,44. Sementara itu, secara Nasional pada bulan Januari 2014 terjadi inflasi sebesar 1,07 persen dengan IHK 110,99.