Bulan Oktober 2014, Medan inflasi sebesar 0,71 persen atau terjadi peningkatan indeks dari 114,88 pada bulan September 2014 menjadi 115,69 pada bulan Oktober 2014. Inflasi terjadi karena adanya peningkatan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks pada kelompok bahan makanan sebesar 0,76 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,36 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 1,10 persen, kelompok sandang sebesar 0,35 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,11 persen, dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,89 persen. Sedangkan penurunan indeks terjadi pada kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 0,01 persen.
Dari 23 kota IHK di Pulau Sumatera, sebanyak 21 kota mengalami inflasi, dimana inflasi tertinggi terjadi di Padang sebesar 1,18 persen dengan IHK 118,68 dan inflasi terendah terjadi di Metro sebesar 0,18 persen dengan IHK 122,46. Sedangkan 2 (dua) kota mengalami deflasi, dimana deflasi tertinggi terjadi di Pangkal Pinang sebesar 0,68 persen dengan IHK 114,04 dan deflasi terendah terjadi di Tanjung Pandan sebesar 0,12 persen dengan IHK 120,95.
Di Indonesia, pada bulan Oktober 2014 dari 82 kota yang diamati Indeks Harga Konsumennya (IHK), sebanyak 74 kota mengalami inflasi, dimana inflasi tertinggi terjadi di Tual sebesar 2,18 persen dengan IHK 120,13 dan inflasi terendah terjadi di Mamuju sebesar 0,06 persen dengan IHK 112,61. Sedangkan 8 (delapan) kota lainnya mengalami deflasi, dimana deflasi tertinggi terjadi di Sorong sebesar 1,08 persen dengan IHK 113,96 dan deflasi terendah terjadi di Tanjung Pandan sebesar 0,12 persen dengan IHK 120,95. Sementara itu, secara nasional pada bulan Oktober 2014 terjadi inflasi sebesar 0,47 persen dengan IHK 114,42.