Di bulan Desember 2015, seluruh kota IHK di Sumatera Utara mengalami inflasi, yaitu Sibolga sebesar 2,12 persen, Pematangsiantar sebesar 1,78 persen, Medan sebesar 1,37 persen, dan Padangsidimpuan sebesar 1,43 persen. Dengan demikian, Sumatera Utara pada bulan Desember 2015 mengalami inflasi sebesar 1,43 persen.
Bulan Desember 2015, Medan inflasi sebesar 1,37 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 123,02 pada bulan November 2015 menjadi 124,70 pada bulan Desember 2015. Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks pada kelompok bahan makanan sebesar 5,25 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,69 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,21 persen, kelompok sandang sebesar 0,53 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,04 persen, dan kelompok pendidikan, rekreasi, dan olah raga sebesar 0,02 persen. Sedangkan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan mengalami penurunan sebesar 0,09.
Komoditas utama penyumbang inflasi selama bulan Desember 2015 di Medan antara lain: cabai merah, bawang merah, daging ayam ras, rokok kretek filter, dencis, tarif listrik, dan daging sapi.
Dari 23 kota IHK di Pulau Sumatera, seluruh kota mengalami inflasi, dimana inflasi tertinggi terjadi di Sibolga sebesar 2,12 persen dengan IHK 123,39 dan inflasi terendah terjadi di Dumai sebesar 0,39 persen dengan IHK 122,75.
Di Indonesia, pada bulan Desember 2015 dari 82 kota yang diamati Indeks Harga Konsumennya (IHK), seluruh kota mengalami inflasi, dimana inflasi tertinggi terjadi di Merauke sebesar 2,87 persen dengan IHK 131,04 dan inflasi terendah terjadi di Cirebon sebesar 0,27 persen dengan IHK 118,94. Sementara itu, secara nasional pada bulan Desember 2015 terjadi inflasi sebesar 0,96 persen dengan IHK 122,99.