EKSPOR
• Nilai ekspor melalui pelabuhan muat di wilayah
Sumatera Utara pada bulan Januari 2020 mengalami penurunan dibandingkan
bulan Desember 2019, yaitu dari US$628,01 juta menjadi US$590,02 juta
atau turun sebesar 6,05 persen. Bila dibandingkan dengan bulan Januari
2019, ekspor Sumatera Utara mengalami penurunan sebesar 13,52 persen.
•
Golongan barang yang mengalami kenaikan nilai ekspor terbesar Sumatera
Utara pada Januari 2020 terhadap Desember 2019 adalah golongan berbagai
produk kimia sebesar US$9,64 juta (18,17%). Penurunan nilai ekspor
terbesar terjadi pada golongan lemak dan minyak hewan/nabati sebesar
US$44,78 juta (-17,84%).
• Ekspor ke Amerika Serikat pada Januari
2020 merupakan yang terbesar yaitu US$79,86 juta diikuti Tiongkok
sebesar US$64,12 juta dan India sebesar US$47,06 juta dengan kontribusi
ketiganya mencapai 32,38 persen.
• Menurut kelompok negara utama
tujuan ekspor pada Januari 2020, ekspor ke kawasan Asia (di luar ASEAN)
merupakan yang terbesar dengan nilai US$227,36 (38,53 persen).
IMPOR
•
Nilai impor melalui Sumatera Utara bulan Januari 2020 atas dasar CIF
(cost, insurance & freight) sebesar US$391,34 juta, atau naik
sebesar 2,42 persen dibandingkan bulan Desember 2019 yang mencapai
US$382,11 juta. Bila dibandingkan dengan bulan yang sama pada tahun
sebelumnya, nilai impor mengalami penurunan sebesar 14,50 persen.
•
Nilai impor menurut golongan penggunaan barang bulan Januari 2020
dibanding bulan Desember 2019, barang modal naik sebesar 9,87 persen,
bahan baku/penolong naik sebesar 13,60 persen sedangkan barang konsumsi
turun sebesar 52,83 persen.
• Pada Januari 2020, golongan barang yang
mengalami kenaikan nilai impor terbesar adalah mesin-mesin/pesawat
mekanik sebesar US$12,51 juta (19,78%). Golongan barang yang mengalami
penurunan nilai impor terbesar adalah bahan bakar mineral sebesar
US$8,37 juta (-15,73%).
• Nilai impor bulan Januari 2020 dari
Tiongkok merupakan yang terbesar yaitu US$132,40 juta dengan perannya
mencapai 33,83 persen dari total impor Sumatera Utara, diikuti Singapura
sebesar US$48,44 juta (12,38%) dan Malaysia sebesar US$33,08 juta
(8,45%).