Nomor Katalog | : | 9302008.12 |
Nomor Publikasi | : | 12550.1003 |
ISSN/ISBN | : | - |
Frekuensi Terbit | : | Tahunan |
Tanggal Rilis | : | 30 Maret 2010 |
Bahasa | : | Indonesia |
Ukuran File | : | 1 MB |
Abstraksi
Pertumbuhan ekonomi merupakan indikatoryang penting untuk mengetahui danmengevaluasi hasil pembangunan yangdilaksanakan, khususnya dalam bidangekonomi. Pertumbuhan ekonomi menunjukkansejauh mana kinerja atau aktivitasdari berbagai sektor ekonomi dalammenghasilkan nilai tambah atau pendapatanmasyarakat pada suatu periode tertentu.Tahun 2009, laju pertumbuhan ekonomiSumatera Utara tumbuh sebesar 5,07 persenlebih rendah dari tahun 2008 sebesar 6,39persen. Laju pertumbuhan ekonomi ini lebihtinggi dibanding dengan laju pertumbuhanekonomi Indonesia yang mencapai 4,5 persenpada periode yang sama. Hal ini dipengaruhioleh krisis keuangan global yang melandadunia, termasuk Indonesia pada akhir 2008hingga semester pertama 2009.Berdasarkan kabupaten/kota, tahun 2009semua kabupaten/kota menunjukkan lajupertumbuhan ekonomi yang positif, padakisaran 4,05-7,45 %. Gunung Sitoli dan NiasUtara yang merupakan kabupaten/kota yangbaru mekar dari Kabupaten Nias merupakandaerah dengan laju pertumbuhan tertinggimasing-masing mencapai 7,45 persen dan6,69 persen, sementara Medan yangmerupakan Ibukota Provinsi Sumatera Utara,pusat pemerintahan, pusat bisnis/keuangandan perdagangan mampu tumbuh sebesar6,56 persen. Sedangkan Tapanuli Selatan,dan Nias Selatan merupakan kabupatendengan laju pertumbuhan yang terendahmasing-masing 4,05 persen dan 4,08 persenSumber pertumbuhan ekonomi merupakanindikator yang digunakan untuk melihatseberapa besar suatu sektor atau secaraspasial (kabupaten/kota) dalam menciptakanlaju pertumbuhan ekonomi (provinsi).Pada tahun 2009, Medan menjadi sumberpertumbuhan ekonomi yang terbesar yangmencapai 1,77 persen terhadap pertumbuhanekonomi Sumatera Utara sebesar 5,07 persen,diikuti Deli Serdang 0,61 persen; Langkat0,28 persen. Sementara Pakpak Bharatmerupakan penyumbang sumberpertumbuhan ekonomi terkecil, yaitu hanya0,01 persen.Struktur ekonomi suatu wilayah sangatditentukan oleh besarnya peranan sektorsektorekonomi dalam memproduksi barangdan jasa. Struktur yang terbentuk dari nilaitambah yang diciptakan oleh masing-masingsektor menggambarkan ketergantungan suatudaerah terhadap kemampuan berproduksidari masing-masing sektor.Tahun 2009 peranan sektor industripengolahan sebesar 23,29 persen danpertanian menyumbang sekitar 23,03 persenterhadap total PDRB Sumatera Utara.Disamping itu peranan sektor perdagangan,hotel dan restoran juga memegang perananyang cukup penting di Sumatera Utara yangmencapai 19,01 persen, diikuti sektor jasajasa10,45 persen dan sektor pengangkutandan komunikasi 8,90 persen.Sementara sektor listrik, gas dan air bersihmerupakan sektor dengan peranan terkecil,0,98 persen.