Abstraksi
EKSPOR
• Nilai ekspor melalui pelabuhan muat di wilayah Sumatera Utara pada bulan April 2020 mengalami penurunan dibandingkan bulan Maret 2020, yaitu dari US$641,38 juta menjadi US$597,47 juta atau turun sebesar 6,85 persen. Bila dibandingkan dengan bulan April 2019, ekspor Sumatera Utara mengalami penurunan sebesar 1,59 persen.
• Golongan barang yang mengalami kenaikan nilai ekspor terbesar Sumatera Utara pada April 2020 terhadap Maret 2020 adalah golongan sabun dan preparat pembersih sebesar US$7,73 juta (33,29%). Penurunan nilai ekspor terbesar terjadi pada golongan karet dan barang dari karet sebesar US$14,90 juta (-16,53%).
• Ekspor ke Amerika Serikat pada April 2020 merupakan yang terbesar yaitu US$89,86 juta diikuti Tiongkok sebesar US$67,88 juta dan Jepang sebesar US$36,73 juta dengan kontribusi ketiganya mencapai 32,55 persen.
• Menurut kelompok negara utama tujuan ekspor pada April 2020, ekspor ke kawasan Asia (di luar ASEAN) merupakan yang terbesar dengan nilai US$178,15 (29,82 persen).
IMPOR
• Nilai impor melalui Sumatera Utara bulan April 2020 atas dasar CIF (cost, insurance & freight) sebesar US$351,59 juta, atau naik sebesar 4,64 persen dibandingkan bulan Maret 2020 yang mencapai US$336,01 juta. Bila dibandingkan dengan bulan yang sama pada tahun sebelumnya, nilai impor mengalami penurunan sebesar 15,77 persen.
• Nilai impor menurut golongan penggunaan barang bulan April 2020 dibanding bulan Maret 2020, barang modal turun sebesar 15,42 persen, bahan baku/penolong naik sebesar 4,31 persen dan barang konsumsi naik sebesar 32,37 persen.
• Pada April 2020, golongan barang yang mengalami kenaikan nilai impor terbesar adalah ampas/sisa industri makanan sebesar US$25,99 juta (145,52%). Golongan barang yang mengalami penurunan nilai impor terbesar adalah bahan bakar mineral sebesar US$9,49 juta (-30,53%).
• Nilai impor bulan April 2020 dari Tiongkok merupakan yang terbesar yaitu US$113,47 juta dengan perannya mencapai 32,27 persen dari total impor Sumatera Utara, diikuti Argentina sebesar US$31,95 juta (9,09%) dan Malaysia sebesar US$27,76 juta (7,89%).