Bulan Maret 2014, Medan deflasi sebesar 0,34 persen atau terjadi penurunan indeks dari 111,95 pada bulan Februari 2014 menjadi 111,57 pada bulan Maret 2014. Deflasi terjadi karena adanya penurunan harga yang ditunjukkan oleh turunnya indeks pada kelompok bahan makanan sebesar 2,29 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,05 persen dan kelompok sandang sebesar 0,08 persen. Sedangkan kelompok yang mengalami peningkatan indeks adalah kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,12 persen, kelompok kesehatan sebesar 1,09 persen, kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 0,87 persen dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,47 persen.
Dari 23 kota IHK di Pulau Sumatera, sebanyak 7 (tujuh) kota mengalami inflasi, dimana inflasi tertinggi terjadi di Pematangsiantar sebesar 0,59 persen dengan IHK 114,07 dan inflasi terendah terjadi di Bengkulu sebesar 0,04 persen dengan IHK 113,29.
Di Indonesia, pada bulan Maret 2014 dari 82 kota yang diamati Indeks Harga Konsumennya (IHK), sebanyak 45 kota mengalami inflasi, dimana inflasi tertinggi terjadi di Merauke sebesar 1,15 persen dengan IHK 113,13 dan inflasi terendah terjadi di Kediri sebesar 0,02 persen dengan IHK 112,17 dan Makassar sebesar 0,02 persen dengan IHK 108,94. Sedangkan 37 kota mengalami deflasi, dimana deflasi tertinggi terjadi di Tual sebesar 2,43 dengan IHK 112,53 dan deflasi terendah terjadi di Sorong sebesar 0,02 persen dengan IHK 109,09. Sementara itu, secara Nasional pada bulan Maret 2014 terjadi inflasi sebesar 0,08 persen dengan IHK 111,37.