Tanggal Rilis | : | 2 Maret 2015 |
Ukuran File | : | 0.63 MB |
Abstraksi
Bulan Februari 2015, Medan deflasi sebesar 1,36 persen atau terjadi penurunan indeks dari 120,27 pada bulan Januari 2015 menjadi 118,64 pada bulan Februari 2015. Deflasi terjadi karena adanya penurunan harga yang ditunjukkan oleh turunnya indeks pada kelompok bahan makanan sebesar 4,39 persen dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 2,22 persen. Sedangkan 5 (lima) kelompok lainnya mengalami kenaikan indeks, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,21persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,43 persen, kelompok sandang sebesar 0,13 persen kelompok kesehatan sebesar 0,32 persen, serta kelompok pendidikan, rekreasi, dan olah raga sebesar 0,02.
Dari 23 kota IHK di Pulau Sumatera, seluruh kota mengalami deflasi, dimana deflasi tertinggi terjadi di Bukittinggi sebesar 2,35 persen dengan IHK 114,99 dan deflasi terendah terjadi di Bandar Lampung sebesar 0,29 persen dengan IHK 117,31.
Di Indonesia, pada bulan Februari 2015 dari 82 kota yang diamati Indeks Harga Konsumennya (IHK), 70 kota mengalami deflasi, dimana deflasi tertinggi terjadi di Bukittinggi sebesar 2,35 persen dengan IHK 114,99 dan deflasi terendah terjadi di Jayapura sebesar 0,04 persen dengan IHK masing-masing 119,64. Sedangkan 12 kota mengalami inflasi, dimana inflasi tertinggi terjadi di Tual sebesar 3,20 persen dengan IHK 130,63 dan inflasi terendah terjadi di Manokwari sebesar 0,04 persen dengan IHK 112,50. Sementara itu, secara
nasional pada bulan Februari terjadi deflasi sebesar 0,36 persen dengan IHK 118,28