Pada bulan November 2016, 4 (empat) kota IHK di Sumatera Utara mengalami inflasi, yaitu Sibolga sebesar 0,99 persen, Pematangsiantar sebesar 0,80 persen, Medan sebesar 0,74 persen, dan Padangsidimpuan sebesar 0,77 persen. Dengan demikian, Sumatera Utara pada bulan November 2016 mengalami inflasi sebesar 0,76 persen.
Bulan November 2016, Medan inflasi sebesar 0,74 persen atau terjadi peningkatan indeks dari 131,74 pada bulan Oktober 2016 menjadi 132,72 pada bulan November 2016. Inflasi terjadi karena adanya peningkatan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks pada kelompok bahan makanan 2,32 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,60 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,57 persen, kelompok sandang -1,08 persen, kelompok kesehatan 0,05 persen, kelompok pendidikan, rekreasi, dan olah raga -0,05 persen, serta kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan -0,05 persen.
Komoditas utama penyumbang inflasi selama bulan November 2016 di Medan antara lain: cabai merah, upah pembantu rumah tangga, cabai rawit, sabun cuci batangan, bawang merah, nasi dengan lauk dan daging sapi.
Dari 23 kota IHK di Pulau Sumatera, inflasi tertinggi terjadi di Pekanbaru sebesar 1,30 persen dengan IHK 127,60 dan inflasi terendah terjadi di Bengkulu sebesar 0,06 persen dengan IHK 134,84.
Di Indonesia, pada bulan November 2016 dari 82 kota yang diamati Indeks Harga Konsumennya (IHK), 78 kota mengalami inflasi, dimana inflasi tertinggi terjadi di Manado sebesar 2,86 persen dengan IHK 127,58. Sedangkan inflasi terendah terjadi di Singkawang sebesar 0,05 persen dengan IHK sebesar 124,51.