Pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang Provinsi Sumatera Utara pada triwulan I tahun 2014 naik sebesar 8,98 persen jika dibandingkan periode yang sama tahun 2013 (y-on-y). Jenis-jenis industri yang mengalami kenaikan antara lain industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia sebesar 10,59 persen; industri makanan sebesar 10,55 persen; industri kayu, barang dari kayu dan gabus (tidak termasuk furnitur) dan barang anyaman dari bambu, rotan dan sejenisnya sebesar 4,36 persen; dan industri logam dasar sebesar 1,94 persen.
Pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang (q-to-q) Provinsi Sumatera Utara di triwulan I-2014 mengalami penurunan sebesar 3,36 persen jika dibandingkan produksi industri manufaktur besar dan sedang pada triwulan IV-2013. Jenis–jenis industri yang mengalami penurunan antara lain industri makanan sebesar 4,27 persen; industri karet, barang dari karet dan plastik sebesar 1,78 persen dan industri kertas dan barang dari kertas sebesar 1,38 persen.
Pertumbuhan produksi industri manufaktur mikro dan kecil Provinsi Sumatera Utara pada triwulan I-2014 naik sebesar 6,58 persen jika dibandingkan periode yang sama tahun 2013 (y-on-y). Jenis–jenis industri yang mengalami kenaikan antara lain industri mesin dan perlengkapan ytdl sebesar 28,43 persen; industri peralatan listrik sebesar 18,49 persen; industri barang galian bukan logam sebesar 10,56 persen; industri pakaian jadi sebesar 10,23 persen; industri kayu, barang dari kayu, barang dari kayu dan gabus (tidak termasuk furnitur) dan barang anyaman dari bambu, rotan dan sejenisnya sebesar 6,41 persen; industri percetakan dan reproduksi media rekaman sebesar 4,17 persen; industri pengolahan lainnya sebesar 1,34 persen dan industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia sebesar 0,69 persen.
Pertumbuhan produksi industri manufaktur mikro dan kecil Provinsi Sumatera Utara di triwulan I-2014 naik sebesar 5,14 persen dibanding triwulan IV-2013 (q-to-q). Jenis–jenis industri yang mengalami kenaikan antara lain mesin dan perlengkapan ytdl sebesar 28,43 persen; industri peralatan listrik sebesar 18,49 persen; industri pakaian jadi sebesar 16,65 persen; industri percetakan dan reproduksi media rekaman sebesar 10,2 persen; industri barang galian bukan logam sebesar 8,2 persen; industri barang logam, bukan mesin dan peralatannya sebesar 8,17 persen; industri kayu, barang dari kayu, barang dari kayu dan gabus (tidak termasuk furnitur) dan barang anyaman dari bambu, rotan dan sejenisnya sebesar 6,36 persen; industri farmasi, produk obat kimia dan obat tradisional sebesar 5,65 persen; industri karet, barang dari karet dan plastik sebesar 2,33 persen dan industri tekstil sebesar 2,2 persen.
