Bulan Agustus 2014, Medan inflasi sebesar 0,67 persen atau terjadi peningkatan indeks dari 113,86 pada bulan Juli 2014 menjadi 114,62 pada bulan Agustus 2014. Inflasi terjadi karena adanya peningkatan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks pada kelompok bahan makanan sebesar 0,03 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,33 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,99 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,33 persen, kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 2,93 persen serta kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,75
persen. Sedangkan penurunan indeks terjadi pada kelompok sandang sebesar -0,09 persen.
Dari 23 kota IHK di Pulau Sumatera, sebanyak 21 kota mengalami inflasi, dimana inflasi tertinggi terjadi di
Tanjung Pandan sebesar 1,98 persen dengan IHK 121,24 dan inflasi terendah terjadi di Banda Aceh dan
Lubuklinggau sebesar 0,06 persen dengan IHK 110,02 dan 109,58. Sedangkan 2 (dua) kota mengalami
deflasi, dimana deflasi tertinggi terjadi di Sibola sebesar 0,30 persen dengan IHK 113,37 dan deflasi
terendah terjadi di Tembilahan sebesar 0,05 persen dengan IHK 120,16.
Di Indonesia, pada bulan Agustus 2014 dari 82 kota yang diamati Indeks Harga Konsumennya (IHK),
sebanyak 66 kota mengalami inflasi, dimana inflasi tertinggi terjadi di Tanjung Pandan sebesar 1,98 persen
dengan IHK 121,24 dan inflasi terendah terjadi di Banjarmasin sebesar 0,02 persen dengan IHK 111,63.
Sedangkan 16 kota lainnya mengalami deflasi, dimana deflasi tertinggi terjadi di Ternate sebesar 1,02
persen dengan IHK 116,00 dan deflasi terendah terjadi di Samarinda sebesar 0,01 persen dengan IHK
115,17. Sementara itu, secara nasional pada bulan Agustus 2014 terjadi inflasi sebesar 0,47 persen dengan
IHK 113,58.