Bulan September 2014, Medan inflasi sebesar 0,23 persen atau terjadi peningkatan indeks dari 114,62 pada bulan Agustus 2014 menjadi 114,88 pada bulan September 2014. Inflasi terjadi karena adanya peningkatan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks pada kelompok bahan makanan sebesar 0,26 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,29 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,63 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,15 persen, dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 2,12 persen. Sedangkan penurunan indeks terjadi pada kelompok sandang sebesar -0,80 persen dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar -0,72 persen.
Dari 23 kota IHK di Pulau Sumatera, sebanyak 20 kota mengalami inflasi, dimana inflasi tertinggi terjadi di Pangkal Pinang sebesar 1,29 persen dengan IHK 114,82 dan inflasi terendah terjadi di Tanjung Pinang sebesar 0,06 persen dengan IHK 114,45. Sedangkan 3 (tiga) kota mengalami deflasi, dimana deflasi tertinggi terjadi di Metro sebesar 0,29 persen dengan IHK 122,24 dan deflasi terendah terjadi di Tembilahan sebesar 0,04 persen dengan IHK 120,11.
Di Indonesia, pada bulan September 2014 dari 82 kota yang diamati Indeks Harga Konsumennya (IHK), sebanyak 64 kota mengalami inflasi, dimana inflasi tertinggi terjadi di Pangkal Pinang sebesar 1,29 persen dengan IHK 114,82 dan inflasi terendah terjadi di Gorontalo sebesar 0,03 persen dengan IHK 109,62. Sedangkan 18 kota lainnya mengalami deflasi, dimana deflasi tertinggi terjadi di Tual sebesar 0,89 persen dengan IHK 117,57 dan deflasi terendah terjadi di Manado sebesar 0,03 persen dengan IHK 110,90. Sementara itu, secara nasional pada bulan September 2014 terjadi inflasi sebesar 0,27 persen dengan IHK 113,89.