Pada bulan September 2016, 4 (empat) kota IHK di Sumatera Utara mengalami inflasi, yaitu Sibolga sebesar 1,85 persen, Pematangsiantar sebesar 0,29 persen, Medan sebesar 1,32 persen, dan Padangsidimpuan sebesar 0,83 persen. Dengan demikian, Sumatera Utara pada bulan September 2016 mengalami inflasi sebesar 1,22 persen.
Bulan September 2016, Medan inflasi sebesar 1,32 persen atau terjadi peningkatan indeks dari 128,59 pada bulan Agustus 2016 menjadi 130,29 pada bulan September 2016. Kelompok pengeluaran yang memberikan andil/sumbangan terhadap inflasi, yaitu: kelompok bahan makanan 1,04 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,24 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,00 persen, kelompok sandang -0,01 persen, kelompok kesehatan 0,01 persen, kelompok pendidikan, rekreasi, dan olah raga 0,04 persen, serta kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan -0,01 persen.
Komoditas utama penyumbang inflasi selama bulan September 2016 di Medan antara lain: cabai merah, ikan dencis, rokok kretek filter, kentang, ikan kembung/gembung, rokok putih, dan rokok kretek.
Dari 23 kota IHK di Pulau Sumatera, inflasi tertinggi terjadi di Sibolga sebesar 1,85 persen dengan IHK 129,12 dan inflasi terendah terjadi di Bengkulu sebesar 0,07 persen dengan IHK 134,05.
Di Indonesia, pada bulan September 2016 dari 82 kota yang diamati Indeks Harga Konsumennya (IHK), 58 kota mengalami inflasi, dimana inflasi tertinggi terjadi di Sibolga sebesar 1,85 persen dengan IHK 129,12. Sedangkan inflasi terendah terjadi di Purwekerto dan Banyuwangi sebesar 0,02 persen dengan IHK masing-masing sebesar 121,81 dan 121,84.