Abstraksi
Bulan Februari 2014, Medan deflasi sebesar 0,59 persen atau terjadi penurunan indeks dari 112,62 pada bulan Januari 2014 menjadi 111,95 pada bulan Februari 2014. Deflasi terjadi karena adanya penurunan harga yang ditunjukkan oleh turunnya indeks pada kelompok bahan makanan sebesar 2,84 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,21 persen. Sedangkan kelompok yang mengalami kenaikan indeks adalah kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,14 persen, kelompok sandang sebesar 0,45 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,72 persen, kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 0,01 persen serta kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,32 persen.
Dari 23 kota IHK di Pulau Sumatera, sebanyak 9 (sembilan) kota mengalami inflasi, dimana inflasi tertinggi terjadi di Tanjung Pinang sebesar 0,87 persen dengan IHK 113,39 dan inflasi terendah terjadi di Bandar Lampung sebesar 0,02 persen dengan IHK 110,10. Sedangkan 14 kota mengalami deflasi, dimana deflasi tertinggi terjadi di Sibolga sebesar 2,43 persen dengan IHK 111,00 dan deflasi terendah terjadi di Palembang sebesar 0,24 persen dengan IHK 108,81 dan Bengkulu sebesar 0,24 dengan IHK 113,25.
Di Indonesia, pada bulan Februari 2014 dari 82 kota yang diamati Indeks Harga Konsumennya (IHK), sebanyak 55 kota mengalami inflasi, dimana inflasi tertinggi terjadi di Pontianak sebesar 2,73 persen dengan IHK 114,83 dan inflasi terendah terjadi di Probolinggo sebesar 0,02 persen dengan IHK 112,25 dan Bandar Lampung sebesar 0,02 dengan IHK 110,10. Sedangkan 27 kota mengalami deflasi, dimana deflasi tertinggi terjadi di Sibolga sebesar 2,43 dengan IHK 111,00 dan deflasi terendah terjadi di Tanjung sebesar 0,18 persen dengan IHK 109,80 dan Balikpapan sebesar 0,18 persen dengan IHK 111,96. Sementara itu, secara Nasional pada bulan Februari 2014 terjadi inflasi sebesar 0,26 persen dengan IHK 111,28.