Bulan Mei 2014, Medan inflasi sebesar 0,30 persen atau terjadi peningkatan indeks dari 111,95 pada bulan April 2014 menjadi 112,29 pada bulan Mei 2014. Inflasi terjadi karena adanya peningkatan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks pada kelompok bahan makanan sebesar 0,63 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,81 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,34 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,06 persen, kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 0,04 persen sedangkan kelompok yang mengalami penurunan indeks adalah kelompok sandang sebesar 0,58 persen dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,12 persen.
Dari 23 kota IHK di Pulau Sumatera, sebanyak 16 kota mengalami inflasi, dimana inflasi tertinggi terjadi di Pematang Siantar sebesar 1,61 persen dengan IHK 115,14 dan inflasi terendah terjadi di Bandar Lampung sebesar 0,04 persen dengan IHK 109,93. Sedangkan 7 (tujuh) kota mengalami deflasi, dimana deflasi tertinggi tertinggi terjadi di Pangkal Pinang sebesar 1,27 persen dengan IHK 110,83 dan deflasi terendah terjadi di Palembang sebesar 0,03 persen dengan IHK 108,41.
Di Indonesia, pada bulan Mei 2014 dari 82 kota yang diamati Indeks Harga Konsumennya (IHK), sebanyak 67 kota mengalami inflasi, dimana inflasi tertinggi terjadi di Pematang Siantar sebesar 1,61 persen dengan IHK 115,14 dan inflasi terendah terjadi di Tegal sebesar 0,01 persen dengan IHK 108,30 dan Kupang sebesar 0,01 persen dengan IHK 112,72. Sedangkan 15 kota mengalami deflasi, dimana deflasi tertinggi terjadi di Pangkal Pinang sebesar 1,27 persen dengan IHK 110,83 dan deflasi terendah terjadi di Palembang sebesar 0,03 persen dengan IHK 108,41. Sementara itu, secara Nasional pada bulan Mei 2014 terjadi deflasi sebesar 0,16 persen dengan IHK 111,53.